Mengapa para ahli banyak melakukan penelitian manusia purba di bantaran sungai? ... (UJI KOMPETENSI)




UJI KOMPETENSI SEJARAH KELAS 10.3.3

1.   Mengapa para ahli banyak melakukan penelitian manusia purba di bantaran sungai?
Jawab No1 :
Sungai memiliki pesediaan air minum dan sumber makanan bagi manusia purba. Sedangkan manusia purba itu sendiri hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan perburuan sehingga manusia purba hidup di tepian sungai. Selain itu, sedimen dari aliran sungai membantu pembentukan fosil. Hal tersebut yang membuat peneliti senantiasa melakukan penelitian di tepi sungai

Pembahasan No,1
Fosil manusia purba banyak didapatkan di lembah aliran sungai seperti yang terdapat di situs sangiran pada aliran sungai Bengawan Solo. Manusia memilih tinggal di tepian aliran sungai karna sungai mampu memberikan sumber makanan bagi manuisa purba seperti ikan, kerang, dan hewan-hewan buruan yang mengambil di tepian sungai bengawan solo.

Manusia purba sendiri belum mengenal bercocok tanam ataupun beternak hal ini yang menyebabkan manusia purba mengandalkan perburuan di tepian sungai. Bahkan manusia purba sering hidup berpindah-pindah mengikuti pergearakan hewan buruan, atau populasi ikan dan kearng di sungai. Kehidupan berburu tersebut disebut juga dengan hunter-gathere

Aliran sungai membawa sedimen dan lumpur. Apabila aliran sungai terus mengalir selama jutaan tahun maka sedimen dan tanah lumpur tersebut akan mengendap dan menimbut dataran yang ada di sekitarnya sehigga sedimen dan lumpur tersebut menutupi jasad manusia purba dan mengalami mineralisasi yang mampu membuat fosil manusia betahan lama dan dapat diteliti oleh para peneliti.

2. Mengapa hasil penelitian Dubois di Trinil disebut sebagai jenis Pithecanthropus erectus (kera yang berjalan tegak)?

Jawab No.2
Fosil Pithecanthropus yang ditemukan Dubois di Trinil memiliki kemiripan dengan manusia yaitu berjalan tegak dan kera memiliki otak yang lebih kecil sedangkan bentuk tengkoranya mirip dengan kera. Hal tersebut yang mendorong DuBois untuk menamakannya sebagai “Pithecanthropus erectus” Kera Berjalan Tegak

Pembahasan No.2
Fosil “Pithecanthropus erectus” yang ditemukan Dubois di Trinil memiliki ciri-ciri :
1.    Memiliki tulang femur mirip dengan manusia dan dapat bejalan tegak
2.    Ukuran otak sekitar 900 cm kubik
3.    Memiliki tulang rahang kuat tapi tidak memiliki dagu
4.    Memiliki tulang alis yang besar dan wajah yang datar
5.    Memiliki bentuk atas kepala datar dan berujung belakang  lancip

3. Menurut pendapat kamu, bagaimana manusia purba bisa menyebar ke dalam wilayah Kepulauan Indonesia bahkan sampai ke luar wilayah Kepulauan Indonesia?

Jawab No.3
Penyebaran manusia purba dilakukan melalui 2 cara yaitu melalui daratan diantara pulau-pulau yang tebentuk saat air laut surut dan dengan menggunakan perahu rakit

Pembahasan No.3
Ketika permukaan air laut turun pulau-pulau di garis Wallace seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan dan pulau-pulau lain bersatu dengan benua Asia yang tejadi pada zaman Es. Menurunnya permukaan air karena banyaknya air yang ada di kutub membeku menjadi es. Penurunan air tersebut membentuk dataran yang memungkinkan manusia purba untuk berpindah dan menyebar ke beberbagai wilayah. Permukaan air laut yang rendah Papuan bersatu dengan benua Australia yang dapat menjadi jembapatan bagi manusia purba mendatangi Papua dan Australia. Selain itu manusia juga mampu menyebrangi selat-selat tersebut dengan menggunakan perahu rakit.



0 komentar