Buatlah hubungan analisa antara pola tempat tinggal dengan bercocok tanam!
Pertanyaan diatas adalah salah satu pertanyaan Uji Kompetensi Sejarah Kelas 10 Semeste 1. Untuk lebih lengkapnya simak soal dan jawaban dibawah 1ini !Soal dan Jawaban Uji Kompetenasi Sejarah Kelas 10 (Corak kehidupan Masyarakat Masa Praaksara)
NO 1 : Pembukaan lahan yang dilakukan oleh nenek moyang kita dengan penebangan pohon sebenarnya termasuk kearifan lokal yang perlu dijadikan pelajaran. Bagaimana pendapat dan sikapmu tentang pernyataan tersebut? Bagaimana pula pendapatmu tentang aktivitas pembukaan lahan dengan membakar hutan seperti yang dilakukan sekarang ini?.......
JAWAB : Pembukaan lahan baik yang dilakukan oleh nenek moyang ataupun yang dilakuakan sekarang ini bertujuan untuk membuka lahan baru sebagai lahan pertanian, perumahan atau untuk kegiatan industri dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup. seperti halnya peningaktan taraf kehidupan oleh homo sapien dengan membuka lahan dengan bercocok tanama menjadi cikal bakal kehidupan manusia yang lebih modern dan tentunya memiliki taraf hidup yang lebih mudah dan sejahteara. berbeda dengan pembukaan lahan yang dakukan oleh homo sapien, pembukaan lahan yang dilakukan sekarang ini dengan cara penebangan liar dan pembakaran hutan. pembukaan lahan dengan cara demikian sudah tentu mengganggu ekosistem yang terdapat dalam hutan baik ekosistem hewan atapun ekosistem tumbuhan sehingga kelestarian hutan tidak terjaga. Selain itu pembakaran hutan juga dapat mengakibatkan kerusakan hutan dan terjadinya polusi udara. Dengan demikian pembukaan lahan dengan cara pembakaran hutan dapat mengakibatkan dampak buru bagi ekosistem hutan dan bagi kelangsungan hidup manusia karana kerusakan hutan.
NO 2 : Buatlah hubungan analisa hubungan antara pola tempat tinggal dengan bercocok tanam!
JAWAB :
Ketika manusia purba masih berburu dan mearamu berdasarkan perkembangannya disebut juga dengan masa (food gathering). Berdasarkan pada kemampuan manusia purba saat itu yang hanya mampu mengumpulkan dan menyeleksi makanan dan belum mampu untuk memproduksi makanan maka manusia purba hidup bertempat tinggal berpindah pindah nomaden tergantung kepada bahan makanan yang tersedia dan hal ini menyebabkan manusia purba yang terjadi pada masa megantrhopus dan Pithecanthropus hidup di gua dan belum memiliki tempat tinggal yang menetap.
Seiring dengan perkembangan manusia purba pada masa homo sapiens, manusia sudah mengenal (food Production) yaitu memproduksi makanan dengan cara membuka lahan. Hasil dari buah pikir sisa biji-biji yang mereka makan akan tumbuh kembali setelah tesiram air hujan mendorong manusia purba untuk bercocok tanam mengngat kebutuhan makanan dari hasil perburuan membutuhkan waktu yang lama dan tidak dapat diperoleh dalam setiap harinya maka manusia purba berfikir membuka lahan bercocok tanam. Dari bercocok tanam tersebut manusia purba masa homo sapiens mulai hidup dan bertempat tinggal menetap untuk melakukan food production yaitu memproduksi makanan dengan bercocok tanam. Berikut ciri manusia purba masa food production :
a. sudah memiliki tempat tinggal yang tetap di pinggrian sawah / ladangb. membuat sistem pertanian dengan sistem pematang untuk menahan air bagi yang tinggal di dataran
c. mengenal tanaman sayuran, buah-buahan, rerumputan dan bercocok tanam dengan buah-buahan dan sayuran sesuai dengan geografis tempat tinggal manusia purba.
Masa food production adalah masa yang menjadi awal mula manusia purba mengenal sistem modern seperti palayaran, barter dll.
NO 3 : Coba kamu identifikasi alat-alat bercocok tanam pada periode tersebut! Berikan nama alat, dan fungsi !
JAWAB :Berikut alat-alat yang digunakan pada masa bercocok tanam :
a. Kapak persegi berfungsi untuk mengolah kayu untuk membuat rumah dan kayu kapak persegi ditemukan hampir diseluruh wilayah Indonesia seperti sumatra, kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Nusa tenggara.
b. Kapak lonjong terbuat dari batju kali yang bewarna kehitaman juga dibuat dari batu nerfit. ada beberapa fungsi dari kapang lonjong yaitu :
1. Kapak Lonjong kecil sebagai benda wasiat
2. Kapak lonjong besar sebagai cangkul untuk mencangkul di sawah atau ladan dan sebagai pealatan pendukung dalam kehidupan
3. Kapak-kapak lonjong digunakan sebagai upacara-upacara
4. Mata panah yang dibuat bergerigi yang umumnya dibuat dari tulang digunakan sebagai alat untuk berburu maupun menangkap ikan
5. Mata panah yang ditemukan di gua-gua banyak dibuat dari kayu digunakan sebagai alat untuk bercocok tanam
6. Gerabah yang dibuat dari tanah liat digunakan sebagai alat untuk memenuhi kehidupan sehari-hari seperti sebagai tempat air minum, alat untuk memasak, tempat menyimpan makanan, menyimpan perhisan
NO 4 : Mengapa manusia purba banyak tinggal di tepian sungai !
JAWAB : Jawaban NO.4 melalui link berikut : Mengapa para ahli banyak meneliti Manusia purba di bantaran sungai.NO 5 : Jelaskan pola kehidupan nomaden manusia purba ! ..
JAWAB :
Kehidupan manusia purba senantiasa berpindah pindah atau nomaden dari suatu wilayah ke wilayah lain yang sangat tergantung oleh iklim dan menetap dalam jangka waktu yang tidak ditentukan secara berkelompok untuk mengembara, menggembala dan berburu. berikut merupakan pola kehidupan manusia purba :
1. Pengembara.
Manusia purba pengembara selalu berpindah tempat dan betahan untuk beradaptasi dengan iklim dan cuaca sehingga mampu becocok tanam sampai menghasilkan makanan untuk persediaan bahan makanan
2. Penggembala.
Manusia purba mulai beternak hewan pemakan rumput yang dapat dijadikan sebagai persediaan makanan ketika musim kemarau tiba, ketika mereka tidak dapat memenuhi cadangan makanan yang dihasilkan dari hasil bercocok tanam.
3. Berburu
Manusia purba menyukai perburuan binatang yang dapat dimakan oleh manusia purba secara berkolompok
NO 6 : Manusia purba juga memasuki fase bertempat tinggal sementara, misalnya di gua, mengapa demikian?
JAWAB :Bebeapa faktor yang menyebabkan manusia purba betempat tinggal sementara dibebearpa tempat seperti gua yaitu;
a. selain sebagai tempat tinggal Gua merupakan tempat yang strategis dalam memperoleh makanan dan minuman karena dekatnya gua dengan sungai. dengan demikian manusia purba dapat berburu ikan dan hewan buruan yang mengambil minuman dari sungai.
b. Gua sebagai pilihan tempat tinggal karena faktor kemanan dan perlindungan dari binatang buas serta cuaca dingin. selain itu gua juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan makanan.
Kendati demikian manusia purba akan berpindah dari satu gua ke gua yang lain apabila cadangan makanan yang terdapat di sekitar tempat tinggal meraka habis dan juga untuk menghindari perselisihan antar kolompok
NO 7 : Apa alasan kira-kira manusia tinggal di tepi pantai ?
JAWAB :
Seperti yang kita ketahui bahwa air adalah sumber kehidupan, dimana ada air maka disitulah ditemukan kehidupan bukan hanya manusia saja akan tetapi juga tumbuh-tumbuhan dan juga binatang. Untuk itu manusia purba memilih untuk tinggal di tepian pantai karena.
a. Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. untuk itu manusia memilih hidup ditepian pantai untuk mempermudah menjalankan kehidupannya
b. pola hidup manusia purba memilih untuk hidup di tepian sungai dan berpindah-pindah atua nomaden yang disebabkan karena cadangan makanan yang terdapat di tempat tinggal mereka habis. maka manusia purba memilih untuk tinggal di tepian pantai karena memiliki ketersediaan bahan pangan yang lebih banyak. baik dari hewan yang hidup di laut ataupun tumbuh tumbuhan yang berada di sekitar pantai
c. selain pola kehidupan manusia purba yang memilih hidup di wilayah yang banyak airnya, manusia purba juga memiliki pola hidup di dalam gua-gua hal tersebut selain untuk menyimpan hasil buruan, gua juga digunakan untuk melindungi dari bahaya binatang buas. Dengan demikian manusia purba akan lebih memilih hidup ditepian pantai karena memiliki banyak gua untuk dijadikan sebagai hunian dan menghindari dari bahaya binatang buas.
NO 8 : Jelaskan kaitan anatara manusia yang sudah bertempat tinggal tetap dengan adanya sistim kepercayaan !
JAWAB :
Pada zaman neolitikum manusia purba sudah mengenal tatanan sosial sehingga kehidupan mereka tidak lagi nomaden atau berpindah-pindah. Pemahaman manusia purba zaman neolitikum telah meyakini adanya kehidupan setelah kematian untuk itu mereka mengadakan upacara pada saat penguburan. Untuk mendapatkan kebahagiaan setelah kematian manusia purba meletakkan mayat pada susunan batu besar atau sarkofagus. Peletakkan batu besar tersebut melahirkan zaman megalitikum (zaman batu besar) yang kepercayaan tersebut mendorong berkembangnya kepercayaan terhadap animisme dan dinamisme
NO 9 : Adakah Hubungan antara sistem kepercayaan masyarakat dengan pola mata pencaharian ? Jelaskan
JAWAB :ADA. Alasan tersebut dikaitkan dengan mata pencaharian manusia purba sebagai nelayan.
Kepercayaan manusia terhadap roh diwujudkan dengan cara mengadakan upacara sedekah laut yang dikembangkan oleh para nelayan yang ingin berlayar lebih jauh ataupun pada saat pembuatan perahu.
Demikian soal dan jawaban Uji Kompetensi Sejarah kelas 10 Semoga bermanfaat !
0 komentar