Hidrosfer merupakan materi Kompetensi 3 yang terdapat dalam ruang lingkup Materi Fenomena Geosfer yang terdapat dalam kisi-kisi Ujian Nasional SMA/MA . Materi ini bersumber dari buku Erlangga X-Press UN. Untuk mempelajari Materi Ujian Nasional lebih mendalam anda bisa mendapatkan buku Erlangga X-press UN. Buku ini memiliki slogan “Pahami, Kenali, Coba Simulasikan ! DIJAMIN BISA. Dengan slogan tersebut siswa dapat belajar dan mampu memantapkan Materi perkompetensi dengan baik.
Sebelum memulai belajar ada baiknya download kisi-kisi UN 2019 dan Jadwal UN 2019
Apabila anda ingin mendapatkan buku Erlangga X-Press UN silahkan menuju Link dibawah ini:
Hidrosfer
Belajar Materi UN Geografi Program IPS (Buku Erlangga X-Press UN 
 | |
Materi UN Geografi Program IPS lain 
 | |
Simulasi UN Geografi 
 | |
Kisi-kisi UN 2019 
 | 
Hidrosfer mefupakan lapisan air yang terciapat dl permukaan bumi. Air yang terdapat ui Dumi dapat berbentuk cair, padat. dan gas.  Ketiga bentuk ini merupakan suatu kesatuan sistem yang beriangsung secara a amiah daiam suatu sikius air. Lapisan air yang ada di permukaan bumi terdiri atas perairan darat dan perairan |aut_ Perairan darat sendiri terdiri atas beberapa bagian, yakni air tanah, danau, sungai, dan rawa.
1.    Siklus Air
1)      Evaporasi : penguapan yang terjadi di laut, danau, rawa dan sungai
2)     Trasnpirasi : Penguapan pada tumbuh-tumbuhan
3)     Evaprotaranspirasi : penguapan pada peraiaran dan tumbuh-tumbuhan
4)     Kondensasi : perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan
5)     Adveksi :gerakan awan yang disebabkan oleh angin
6)     Presipitasi : Curah Hujan
7)     Run off : gerakan /aliran air pada permukaan tanah
8)     Infiltrasi : gerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori
9)     Sublimasi : perubahan wujud gas menjadi padat (uap air menjadi salju)
10)  Perkolasi : perembesan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah secara vertikal.
Kuantitas air yang ada di bumi ini adalah tetap/stabil. Untuk menjaga keberadaannya, air itu sendiri mengalanni siklus  yang sering dikenal dengan siklus air. Menurut prosesnya, siklus air dibedakan menjadi tiga, yakni sebagai berikut.
1)      Siklus pendek: air laut menguap, terjadi kondensasi, terbentuk awan, kemudian turun hujan di laut.
2)     Siklus sedang: air laut menguap, terjadi kondensasi, terbentuk awan, kemudian hujan jatuh di daratan menjadi air permukaan menuju ke laut.
3)     3) Siklus panjang: air laut menguap, terjadi kondensasi, awan terbawa angin ke tempat iebih tinggi hingga ke pegunungan dan jatuh sebagai salju, terjadi gletser ke sungai, kembali ke laut.
2.   Perairan darat
a. Air tanah/ground water
Merupakan Salah satu jenis perairan darat yang keberadaannya di dalam pori-pori dan celah celah batuan. Air tanah ada beberapa jenis, yakni sebagai berikut.
1)        Vadose water : air tanah dari curahan air hujan.
2)       Connate water : air tanah yang tersimpan dalam batuan sedimen.
3)       Juvenile water : air tanah dari aktivitas magma.
4)       Air tanah permukaan (freatik) 2 berada di atas lapisan batuan kedap air.
5)       Air tanah dalam (artesis) : berada di antara lapisan batuan kedap air.
b. Sungai
- 1) Berdasarkan sumbernya, sungai dibedakan menjadi sebagai berikut.
 
a)     Sungai hujan dari air hujan (banyak di Indonesia).
b)     Sungai gletser : dari salju/es yang mencair (di daerah pegunungan tinggi).
c)      Sungai mata air : sungai yang sumber airnya dari mata air.
d)     Sungai campuran: dari air hujan dan gletser yang mencair (Contohnya: Sungai Digul) dan Sungai Membramo di Papua).
- 2) Berdasarkan keadaan airnya, sungai dibedakan menjadi sebagai berikut.
 
a)        Sungai permanen : Sungai yang debit airnya tetap sepanjang tahun.
b)     Sungai periodik : Sungai yang pada musim hujan debit airnya banyak dan pada muslim kemarau debit airnya berkurang.
c)    Sungai episodik : Sungai yang pada musim kemarau kering dan pada musim hujan airnya banyak.
d)       Sungai ephemeral: Sungai yang ada airnya hanya pada saat musim penghujan saja
- 3. Berdasarkan arah alirannya, Sungai-Sungai tersebut dibedakan menjadi sebagai berikut.
 
a)        Konsekuen : Sungai yang mempunyai arah aliran searah dengan kemiringan lereng.
b)        Subsekuen :  sungai yang mempunyai arah aliran tegak lurus terhadap sungai konsekuen
c)        Obsekuen : Sungai yang arah alirannya berlawanan dengan Sungai konsekuen.
d)       Resekuen : arah alirannya sejajar dengan Sungai konsekuen.
e)        Insekuen : mempunyai arah aliran tidak teratur.
- 4. Berdasarkan struktur geologinya, Sungai dibedakan menjadi sebagai berikut.
 
a)        Sungai antiseden : Sungai yang tetap mempertahankan arah ahran airnya walaupun ada struktur geologi yang melintang (mampu mengimbangi pengangkatan karena adanya pengikisan di dasar sungai).
b)        Sungai superposed: Sungai yang melintang, struktur dan prosesnya ditentukan oleh lapisan batuan yang menutupinya.
c)        Sungai komposit :sungai yang mengalir pada daerah yang berlainan struktur geologinya.
d)        Sungai compound :sungai yang membawa air dari daerah yang berlawanan geomorfologinya.
- 5. Berdasarkan Pola alirannya, sungai dibedakan menjadi sebagal berikut.
 
a.         Dendritik : pola alirannya tidak teratur mirip dengan cabang atau akar pohon, terdapat pada daerah batuan sejenis (dataran pantai, plato), terdapat di Sumatera baglan tlmur dan Kalimantan.
b.         Trellis : pertemuan sungai induk dengan anak-anak sungai membentuk sudut tegak Iurus, terdapat pada daerah lipatan.
c.         Paralel : mempunyai arah hampir sejajar antara sungai yang satu dan Iainnya. Terdapat pada coastal plain (dataran pantai).
d.        Rektangular : pola sungai yang membentuk sudut siku-siku biasanya terdapat di daerah patahan.
e.         Radial : pola sungai dengan bentuk menjari, biasanya pola ini dibedakan menjadi dua, yakni sebagai berikut.
1)    Radial sentrifugalz polanya menyebar dari suatu puncak dan biasa terdapat pada daerah berbentuk gunung/kerucut.
2)   Radial sentripetal: polanya menuju ke pusat dan biasanya terdapat pada daerah yang berbentuk cekung/basin.
f.    Annular : mirip dengan radial sentrifugal, yakni anak-anak sungai mengalir menuju sungai subsekuen dan biasa terdapat di daerah dome.
g.         Pinnate : aliran sungai yang membentuk sudut lancip.
h.        Sinkholes : pola alirannya yang secara tiba-tiba menghilang (daerah kapur).
Meander adalah aliran sungai yang berkelok-kelok secara teratur dengan arah pembelokan kuran lebih 1800
Delta adalah endapan batuan, pasir, kerikil dan lumpur yang terdapat di muara sungai Danau tapal kuda adalah danau yang terbentuk karena meander yang terputus.
c. DAS (Daerah Aliran Sungai)
DAS HULU 
 | 
DAS Tengah 
 | 
DAS Hilir 
 | 
Lembah curam dan berbentuk V 
 | 
Lembah sungai berbentuk U 
 | 
Datar dan subur 
 | 
Arusnya deras 
 | 
Arusnya tenang 
 | |
Tidak terjadi Pengendapan 
 | 
Erosi sungai meulai ke samping 
 | 
Kadang ditemukan meander dan delta 
 | 
Digunakan untuk areal hutan dan   perkebunam 
 | 
Terdapat wilayah pemukiman 
 | 
Dimanfaatlkan untuk lahan pertanian 
 | 
d.  Danau
Danau adalah sebutan untuk kenampakan suatu cekungan/basin di daratan yang terisi oleh air.
Biasanya sumber airnya berasal dari air hujan, sungai, mata air, air tanah ataupun gletser. Berdasarkan
proses terjadinya, danau dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.
- 1) Danau tektonik : danau yang terbentuk karena tenaga tektonik (Maninjau dan Singkarak di Sumatera; Tempe, Towuti, Poso, dan Tondano di Suiawesi).
 - 2) Danau vulkanik : danau yang terbentuk akibat adanya ietusan gunung api (Kelimutu, Segara Anakan, Batur, dan Kawah ijen).
 - 3) Danau tektovulkanik : danau yang terbentuk akibat adanya proses tektonik dan vulkanik (Danau Toba di Sumatera).
 - 4) Danau karst : danau yang terbentuk karena pelarutan di daerah kapur (dolina, dan Uvala Bendo di Gunung Kidul, DI Yogyakarta).
 - 5) Danau glasial : danau yang terbentuk karena erosi es/gletser (The Great Lake di Amerika Serikat)
 - 6) Danau bendungan alam: danau yang terbentuk karena terbendungnya sungai dengan material tertentu, baik itu karena |ongsor maupun faktor manusia.
 - 7) Danau buatan : danau yang sengaja dibuat manusia untuk kepentingan tertentu (Jatiluhur dan Saguling di Jawa Barat dan Kedungombo dr Jawa Tengah).
 
e. Rawa
Rawa adalah dataran rendah yang tergenang air. Rawa terbagi menjadi
- 1) rawa air asin (di daerah pantai),
 - 2) rawa air payau (di sekitar muara sungai), dan
 - 3) rawa air tawar (di sekitar sungai-sungai besar).
 
3. Peranan Laut
Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari lautan. Sebagian besar perairan di permukaan bumi terdiri atas permukaan laut. Bagian terbesar lautan terletak di belahan bumi selatan, sedangkan sebagian besar belahan bumi utara berupa daratan. Berikut beberapa klasifukasi laut berdasarkan Ietak, kejadian, dan kedalamannya.
A. Klasifikasi Iaut
1)    Menurut Ietaknya, Iaut dibedakan menjadi sebagai berikut.
a)   Laut tepi : laut yang Ietaknya di sepanjang tepi benua. Contoh: Laut Tiongkok, Selatan dan Laut Jepang.
b)   Laut pertengahan : Iaut yang terletak di antara dua benua/daratan. Contoh: laut yang terdapat di Indonesia, Laut Karibia antara Amerika Utara dan Seiatan, serta Laut Mediterania antara Benua Afrika dan Eropa.
c)   Laut pedalaman : Iaut yang terletak di tengah-tengah dan hampir seluruhnya dikelilingi daratan. Contoh ; Laut Kaspia, dan Laut Baltik.
- 2) Menurut terjadinya, Iaut dibedakan menjadi sebagai berikut.
 
a)   Laut transgresi : naiknya permukaan Iaut/genangan air pada permukaan daratan yang Iebih rendah (dangkal). Contoh: Laut Jawa, Laut Arafuru, Selat Sunda, dan Selat Bali.
b)   Laut ingresi : turunnya daratan akibat proses patahan sehingga tergenang air Iaut (dalam). Contoh: Laut Sunda, Sulawesi, Flores, Laut Seram, Laut Karibia, Laut Tengah, dan Laut Jepang.
c)   Laut regresi : turunnya permukaan Iaut, baik yang disebabkan turunnya air laut maupun naiknya daratan. Contoh: Laut Jawa, Laut Flores, dan Selat Makassar.
- 3) Menurut kedalamannya, laut dibedakan sebagai berikut.
 
a.    Zona litoral (pesisir): zona garis pasang dan air surut.
b.    Zona neritik : zona laut yang keda\amannya sampai 200 m (tembus matahari). Di zona ini, tumbuh berbagai macam tumbuhan dan jenis hewan.
c.    Zona batial : zona laut yang kedalamannya 200-2.500 m, biasanya merupakan lereng benua.
d.   Zona abisal : zona Iaut yang kedalamannya lebih dari 2.500 m.
B. Relief dasar laut. 
Seperti halnya daratan, Iautan juga memiliki morfologi. Morfologi laut hampir sama dengan morfologi daratan, yakni sebagai berikut.
- a) Shelf : paparan benua, dasar laut dangkal kurang dari 200 m.
 - b) Basin : cekungan dengan kedalaman sampai 5.000 m. Contoh: Basin Banda, Basin Sulu, dan Basin Sulawesi
 - c) Gunung Iaut : gunung yang dasarnya terdapat di dasar laut
 - d) Palung Iaut : dasar Iaut yang dalam dan sempit dengan dinding yang curam, kedalaman Iebih dari 5.000m
 - e) Ambang Iaut : relief dasar Iaut yang berupa bukit dalam Iaut yang memisahkan dua buah laut (ambang Iaut Sulawesi)
 - f) Punggung Iaut: rangkaian perbukitan di dalam laut.
 
C. Sifat dan ciri-ciri fisik laut
1)    Suhu air Iaut
Suhu air laut dipengaruhi oleh pemanasan matahari dan keadaan angin. Semakin ke daiam dan semakin ke kutub, suhu semakin rendah.
2)   Kadar garam air laut (salinitas)
Banyak sedikitnya kadar garam yang terdapat dalam setiap 1 liter air Iaut (34,5% atau 35%). Kadar garam air Iaut dipengaruhi oleh:
a) banyaknya sungai yang masuk ke Iaut;
b) tingginya curah hujan;
c) banyaknya penguapan air Iaut; dan
d) banyaknya gletser yang masuk ke laut.
3)   Warna air laut
Warna air Iaut Sangat bergantung pada unsur-unsur yang terkandung di dalam air laut tersebut. Warna air Iaut dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Biru : disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (biru) yang dipantuikan lebih banyak daripada Warna Iainnya.
b) Kuning : lumpur kuning (Laut Kuning di Tiongkok)
c) Hijau : berasal dari tumbuhan dan lumpur hijau yang terkandung dalam Iaut tersebut.
d) Putih : berasal dari gletser atau salju yang terdapat pada laut.
e) Ungu : organisme yang mengeluarkan sinar fosfor, misalnya Laut Ambon.
f) Hitam : pengaruh lumpur hitam (Laut Hitam di Turki).
g)  Merah : organisme yang berwarna merah, misalnya Laut Merah.
d. Garakan air Iaut
Air laut bergerak dipengaruhi oleh keadaan angin, gempa di dasar laut, gravitasi bulan, dan
menjadi perbedaan kadar garam, Serta kedalaman dasar aut. Gerakan air laut dapat dibedakan
- 1) Gelombang laut, yaitu pergerakan air laut naik dan turun dengan arah tegak iurus terhadap permukan laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidai. Gelombang laut terjadi karena angin yang bertiup menyalurkan energinya ke perairan sehingga terjadi gelombang. Ketinggian gelombang air laut dipengaruhi oleh:
 
a) kecepatan angin;
b) lama angin bertiup dan iuas daerah yang terkena pengaruh
c) kedalaman air laut; dan
d) adanya gempa bumi di dasar laut yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
- 2) Arus Iaut, yaitu gerakan air laut secara horizontal dan vertikai yang disertai perpindahan massa air, yang peredarannya menetap dan teratur. Peredaran arus \aut dipengaruhi oieh:
 
a) angin yang tetap;
b) perbedaan kadar garam;
c) perbedaan temperatur; dan 
d) adanya pasang surut dan pasang naik
Angin-angin yang menyebabkan arus di permukaan bumi antara lain angin barat dan angin timur. Angin inilah yang menggerakkan arus di Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan Samudra Atlantik
- 3) Pasang surut, merupakan suatu fenomena pergerakan naik turun pada permukaan air Iaut secara berkala akibat gaya gravitasi antara matahari, bumi, dan bulan. Berdasarkan kedudukan matahari bumi, dan bulan, pasang dibedakan menjadi sebagai berikut.
 
a) Pasang tertinlggi, disebut pasang purnama (spring tide) dan terjadi pada:
·         bulan baru, ketika bulan berada di antara bumi dan matahari;
·         bulan purnama, ketika bumi berada di antara bulan dan matahari.
b) pasang terendah, disebut pasang perbani (neap tide) yang terjadi pada:
·         kuarter pertama, ketika bulan, bumi, dan matahari membentuk sudut 90° (bulan dalam bentuk semunya semakin besar).
·         kuarter terakhir, ketika bulan, bumi, dan matahari membentuk sudut 90° (bulan dalam bentuk semunya semakin kecil).
Sumber rujukan ; Tim Progresif, Dra. Sri Wiyanti, M.Pd, Martin Wibowo, S.Pd, 2017, Erlangga X-press UN 2018 SMA/MA Geografi Program IPS
Untuk mempelajari materi lebih mendalam melalui buku anda dapat memesan buku Erlangga X-press UN 2018 SMA/MA Geografi Program IPS melalui link di bawah ini.
Belajar Materi UN Geografi Program IPS (Buku Erlangga X-Press UN 
 | |
Materi UN Geografi Program IPS lain 
 | |
Simulasi UN Geografi 
 | |
Kisi-kisi UN 2019 
 | 




0 komentar