Atmosfer
Materi Atmosfer merupakan materi Kompetensi 3 pada ruang lingkup bahasan Materi Fenomena Geosfor yang terdapat dalam kisi-kisi Ujian Nasional SMA/MA. Materi ini bersumber dari buku Erlangga X-Press UN. Untuk mempelajari Materi Ujian Nasional lebih mendalam anda bisa mendapatkan buku Erlangga X-press UN. Buku ini memiliki slogan “Pahami, Kenali, Coba Simulasikan ! DIJAMIN BISA. Dengan slogan tersebut siswa dapat belajar dan mampu memantapkan Materi perkompetensi dengan baik.
Sebelum memulai belajar ada baiknya download kisi-kisi UN 2019 dan Jadwal UN 2019
Apabila anda ingin mendapatkan buku Erlangga X-Press UN silahkan menuju Link dibawah ini:
 
Belajar
  Materi UN Geografi Program IPS (Buku Erlangga X-Press UN 
 | 
  |
Materi UN Geografi
  Program IPS lain 
 | 
  |
Simulasi
  UN Geografi 
 | 
  |
Kisi-kisi
  UN 2019 
 | 
  
ATMOSFER
1. Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti Bumi. Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan sebagai berikut.
a. Lapisan troposfer 
Lapisan pahng dekat dengan permukaan Bumi (0-18 km dpl). Tempat terjadinya perlstlwa lklim dan cuaca (angin, hujan, awan dan halilintar).
b. Lapisan stratosfer
Lapisan pada ketinggian (18-60 km dpl). Tempat konsentrasi ozon (03), melindungl Bumi dan bahaya sinar ultraviolet. Selain itu, digunakan sebagai jalur lintasan pesawat terbang.
c. Lapisan mesosfer
Lapisan dengan ketinggian (60-80 km dpl). Tempat terbakarnya meteor.
d. Lapisan termosfer (lonosfer)
Lapisan ini dengan ketinggian (80-800 km dpl). Tempat pemantulan gelombang Suara dan Cahaya dari Bumi dalam bentuk gelombang radio.
e. Lapisan eksosfer
ketinggian di atas 800 km. Merupakan lapisn hampa udara. Disebut juga sebagai ruangg
antarplanet dan geostasioner.
2. Cuaca dan Iklom
a. Perbedaan cuaca dan iklim
Perbedaan 
 | 
Cuaca 
 | 
Iklim 
 | 
Waktu Kejadian 
 | 
Pendek 
 | 
Lama (lebih dari 30 tahun) 
 | 
Cakupan 
 | 
Sempit 
 | 
Wilayah sangat Luas 
 | 
Sifat 
 | 
Mudah berubah 
 | 
Tetap 
 | 
 Unsur-unsur Cuaca dan Iklim.
Suhu udara (menunjukkan panas/dinginnya udara) Matahan merupakan sumber panas yang diterima oleh Bumi. Ada dua proses pemanasan Bumi
Yaitu:
1) pemanasan secar langsung: prosesnya absorpsi, refleksi, dan difusi, serta 
2) pemanasan tidak langsung: prosesnya konduksi, konveksi, adveksi, dan turbulensi
Pada setiap kenaikan 100 m, suhu udara menga\ami penurunan O,6° C, maka:
T1 =T0-0,6x 
 | 
H 
 | |
100 m 
 | 
Keterangan:
Tx = suhu atau temperatur ke-x
To = suhu awal atau suhu permukaan laut (0 m dpl)
h = ketinggian tempat
Alat pengukur suhu adalah termometer.
b. Tekanan udara (berat massa udara di suatu tempat). Hal-hal yang berkaitan denga udara:
1) Barometer adalah alat pencatat tekanan udara.
2) lsobar adalah garis pada peta yang rnenghubungkan tempat dengan tekanan udara yang sama
3) Altimeter adalah alat pencatat ketinggian tempat.
lklim Matahar(berdasarkan letak lintang suatu wilayah)
Kelembaban barometris = 
 | 
Kelembapan tekanan Udara 
 | 
X 111 km 
 | 
Jarak isobar 
 | 
c. Kelembapan Udara (kandungan uap air dalam massa udara)
1) Kelembapan spesiiik: perbandingan uap air yang terkandung dalam setiap unit massa udara
Contoh: dalam 2 kg udara, terkadanung uap air sebanyak 30 g, berarti kelembapan spesihknya
adalah 15 g/kg. Keiembapan udara
2) Kelembapan absolut/mutIak: perbandingan uap air dalam setiap volume udara/densitas
uap air dalam udara. Contoh: dalam 4 m3 udara terdapat uap air sebanyak 20 g, artinya kelembapan absolutnya 20 g/4 m3.= 5 g/m3.
3) Kelembapan relatif atau nisbi (RH).
Kelembaban Relatif = 
 | 
Kelembapan mutlak Udara 
 | 
X 100 
 | 
Nilai Jenuh Udara 
 | 
Alat pengukur kelembapan adalah higrometer
d. Angin (udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum menuju bertekanan minimum). Alat ukurnya: anemometer. Hukum Buys Ballot: “Angin akan bertiup dari daerah bertekanan tinggi menuju daerah bertekanan rendah dan mengalami pembelokan ke kanan di belahan Bumi utara dan ke kiri di belahan Bumi selatan".
Macam-macam angin adalah sebagai berikut. 
1) Angin pasat : bertiup di dua daerah bertekanan maksimum subtropis menuju ke arah ekuator/khatulistiwa.
2) Angin antipasat : gerakan angin berlawanan dengan angin pasat, yaitu bertiup dari wilayah ekuator ke daerah kutub dan turun di daerah subtropis.
3) Angin monsun barat : terjadi pada Oktober-April dari Bumi bagian utara (Asia)  selatan (Australia), terjadi musim hujan.
4) Angin monsun timur terjadi pada April-Oktober dari arah Australia menuju Asia,  kering, uap air sedikit, panas, sehingga terjadi musim kemarau.
5) Angin lembah : bertiup dari lembah menuju gunung (siang hari).
6) Angin gunung: bertiup dari gunung turun ke lembah (malam hari).
7) Angin darat : bertiup dari darat menuju ke laut (malam hari).
8) Angin laut: bertiup dari laut menuju ke darat (siang hari).
9) Angin sikion : tekanan rendah dikelilingi oleh tekanan maksimum.
10) Angin antisiklon : meninggalkan pusat, tekanan tinggi dikelilingi tekanan rendah
11 Angin fohn : angin jatuh yang bersifat panas dan kering, contoh: 
a) Kumbang: Cirebon dan Brebes,
b) Gending : Pasuruan dan Probolinggo,
c) Bohorok : Deli Serdang,
d) Brubu : Makassar, Sulawesi Selatan, 0
e) Wambrau: Biak, Papua. 0  
12) Angin barat : bertiup dari daerah subtropis ke daerah sedang. Angin ini berpengaruh terutama di daerah lintang 60° LS (belahan Bumi selatan). Contoh angin Roaring Forties.)
13) Angin timur : bersifat dingin dan bertiup dari Kutub Utara dan Kutub daerah lintang 60° LU/LS.
e. Awan (merupakan titik air yang berkumpul dan melayang-layang di udara pada ketinggian)
1) Awan rendah (kurang dari 2.000 m).
a) Stratokumulus awan yang bergumpal-gumpal, tebal, dan luas.
b) Nimbostratus: luas dan sebagian berwujud hujan.  
c) Stratus : awan yang bentuknya berlapis-lapis seperti kabut yang tipis dan rendah
2) Awan menengah (2.000-6.000 m)
a) sirus: warna putih tipis seperti gumpalan kapas dan tebal.
b) Altostratus: berlapis-lapis seperti pita berwarna kelabu dan tebal
Awan tinggi (6.000-9.000 m)
a) Sirus: berwarna putih tipis, mengkilat, mengandung kristal es.
b) Sirokumulus. gumpalan-gumpalan kecil, seperti sisik ikan.
c) Sirostratus: berwarna putih merata seperti tabir.
4) Awan naik (500-1.500 m)
a) Kumulus awan bergumpal-gumpal dengan dasar rata.  
b) Kumulonimbus bergumpal, sebagian dalam bentuk hujan, dan penyebab angin ribut
f. Hujan (jatuhnya butir-butiran air dalam bentuk cair/padat menuju ke Bumi)
Alat pengukur hujan: ombrometer.
Macam-macam hujan, yaitu:
1) hujan zenithal (konveksi): uap air naik secara vertikal (di daerah khatulistiwa),
2) hujan orograhs (hujan gunung): udara yang basah melewati pegunungan, mengalami  pendinginan dan jatuh menjadi hujan di lereng pegunungan,  
3) hujan frontal (depresi): pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin,
4) hujan musiman: terjadi karena pengaruh angin monsun barat,
5) hujan siklon: terjadi karena pengaruh angin siklon.
I. Iklim
1) Iklim tropis (23 5° LU 23 5° LS) suhu dan curah hujan tinggi.
2) Iklim subtropis (23,5°-35 °LU/LS): tekanan udara selalu tinggi dan kermg
3) Iklim sedang (35°-66,5° LU/LS): 4 musim, panas-gugur-dingin-semi
4) Iklim dingin/kutub (66,5°-90° LU/LS): suhu udara sangat dingin.
Makin tinggi suatu tempat, maka tekanan udarany semakin rendah Gradaen barometrns (hukum Stevenson) dapat di hitung dengan rumus berikut.
Iklim fusis (berdasarkan kenyataan sesungguhnya di permukaan Bumi)
1) Iklim kontinental/darat: dipengaruhi oleh angin darat.
2) Iklim laut/maritim: dipengaruhi oleh angin laut.
3) Iklim dataran tinggi/pegunungan: dipengaruhi oleh angin pegunungan
4) Iklim monsun/musim: daerah-daerah yang dilalui oleh angin monsun.
c. Iklim Koppen (berdasarkan suhu dan kelembapan)
1) Iklim A (tropis)
a) Tropik basah (Af): hutan hujan tropis dengan curah hujan rata-rata-rata > 600 mm (Sumatera Kalimantan, dan Papua),
b) Tropik basah (Am): jumlah hujan basah dan kering seimbang (Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian Sulawesi Selatan, dan pantai selatan Papua).
c) Sabana (Aw): lklim panas dengan musim kemarau panjang (Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Aru).
4) Iklim D (iklim salju)
a) Iklim dingin dengan musim dingin yang kering (Dw)
b) Iklim dingin dengan tanpa periode slang (Df).
5) Iklim E (iklim kutub)
a) Iklim tundra (ET).
b) Iklim es salju abadi (EF).
d) Iklim Schmidth-Fergusson (perbandingan antara jumlah rerata (Q) bulan basah dan bulan kering)
1) Bulan basah: curah hujan > 100 mm.
2) Bulan lembap: curah hujan 60-100 mm.
3) Bulan kering: curah hujan < 60 mm.
Menurut iklim Schmidth-Fergusson, klasitikasi iklim berdasarkan besar nilai Q adalah sebagai
berikut.
- 1. Tipe A : nilai Q: 0-143%
 - 2. Tipe B : nilai Q:14,3-333%
 - 3. Tipe C : nilai Q:33,3-60%
 - 4. Tipe D : nilai Q:60-1 00%
 - 5. Tipe E : nilai Q:100-167%
 - 6. Tipe F : nilai Q:167-300%
 - 7. Tipe G : nilai Q:300-700%
 - 8. Tipe H : nilai Q:> 700%
 
Iklim F.W. Junghuhn (ketinggian dan jenis vegetasi)
1) Daerah panas (0-650 m): padi dan tebu.
2) Daerah sedang (650-1.500 m): tembakau, kopi, dan cokelat.
3) Daerah sejuk (1500-2.5OO m): kopi, teh, kina, dan sayuran.
4) Daerah dingin (di atas 2.500 m): tidak ada tanaman budidaya.
f.   Iklim Oldeman (bulan basah yang berturut-turut dan bulan kering yang berturut-turut)
Bulan basah curah hujan di atas 200 mm, bulan kering curah hujan di bawah 100 mm
Sumber rujukan ; Tim Progresif, Dra. Sri Wiyanti, M.Pd, Martin Wibowo, S.Pd, 2017, Erlangga X-press UN 2018 SMA/MA Geografi Program IPS
Untuk mempelajari materi lebih mendalam melalui buku anda dapat memesan buku Erlangga X-press UN 2018 SMA/MA Geografi Program IPS melalui link di bawah ini
Belajar Materi UN Geografi Program IPS (Buku Erlangga X-Press UN 
 | |
Materi UN Geografi Program IPS lain 
 | |
Simulasi UN Geografi 
 | |
Kisi-kisi UN 2019 
 | 


0 komentar